kreasiku
Selasa, 12 Februari 2019
Sabtu, 23 Januari 2016
jenis jenis pelayanan di restaurant
Jenis - jenis Service
Adapun jenis pelayanan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut
- Table Service
Dalam
Hal ini tamu duduk di kursi mejanya masing-masing
dan dilayani makan dan minumnya oleh waiter/waitress.
Ada empat jenis table service, yakni sebagai berikut.
dan dilayani makan dan minumnya oleh waiter/waitress.
Ada empat jenis table service, yakni sebagai berikut.
1. American
Service / Ready Plate Service
a. Sistem
ini praktis, hemat, cepat dan murah.
b. Makanan
sudah ditata di atas piring dari dapur,
sedangkan waiter/waitress tinggal menyervicenya
ke tamu.
sedangkan waiter/waitress tinggal menyervicenya
ke tamu.
c. Banyak
dijumpai di Coffee Shop, Warung-warung
dan lainnya.
dan lainnya.
American Service |
Langkah-langkah American service :
- Smua hidangan yang akan disajikan ditata di piring terlebih dahulu, lengkap dengan garnish (hiasan) dengan komposisi hewani adalah 175 – 225 gram, untuk sayuran adalah 175 gram, dan untuk karbohidrat 75 gram. Pekerjaan ini dilakukan oleh staff food production di dapur.
- Setelah hidangan siap, pramusaji membawanya dari dapur dengan tray (nampan). Kemudian meletakkannya di side stand.
- Kemudian hidangan tersebut disajikan dengan mebawanya dari side stand ke meja pemesan tapa menggunakan nampan lagi, cukup dengan kedua belah tangan.
- Meletakkan hidangan tepat di depan pemesan, diantara dinner knife dan dinner fork dari sebelah kanan pemesan.
- Semua jenis minuman disajikan dari sebelah kanan pemesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri tetap memegang nampan dengan kaki kanan setengah melangkah maju ke depan.
- Melakukan crumbing down pada meja setelah pemesan menyelesaikan hidangan main course untuk dilanjutkan ke hidangan selanjutnya.
- Melakukan clear up semua bekas peralatan makan yang sudah selesai maupun peralatan yang tidak terpakai, diambil dari sebelah kanan pemesan dengan tangan kanan tanpa menggunakan nampan, sementara kaki kanan setengah langkah ke depan.
- Khusus bread butter plate and butter spreader, finger bowl, dan salad bowl di clear up dari sebelah kiri pemesan dengan tangan kiri.
- Clear up semua gelas dan cangkir dilakukan dari sebelah kanan pemesan dengan tangan kanan, kemudian diletakkan di nampan yang dipegang dengan tangan kiri, dan dibawa ke side stand untuk dibawa ke tempat pencucian.
2. Russian
Service / International Service
a. Sistem
ini lebih lambat tetapi bergengsi tinggi karena
banyak peralatan yang dipakai serta mahal.
banyak peralatan yang dipakai serta mahal.
b. Makanan
sudah diporsi di dapur dan ditata pada
platter-platter serta didekorasi dengan baik.
platter-platter serta didekorasi dengan baik.
c. Tamunya
dapat mengambil sendiri makanan yang
dibawa oleh waiter/waitress kepadanya, dari
sebelah kiri. Tidak boleh mengambil makanan
melebihi jatah yang sudah ditentukan.
dibawa oleh waiter/waitress kepadanya, dari
sebelah kiri. Tidak boleh mengambil makanan
melebihi jatah yang sudah ditentukan.
e. Perlu
banyak tenaga untuk melayaninya.
Contoh, makanan Sirloin Steak dengan Kentang
Goreng, Sayuran, Saos, dan Salad. Untuk ini
diperlukan masing-masing seorang waiter/waitress
untuk Steak, Kentang, Saos, Salad serta Sayuran.
Mereka harus berbaris dan tidak boleh saling
mendahului satu dengan lainnya.
Contoh, makanan Sirloin Steak dengan Kentang
Goreng, Sayuran, Saos, dan Salad. Untuk ini
diperlukan masing-masing seorang waiter/waitress
untuk Steak, Kentang, Saos, Salad serta Sayuran.
Mereka harus berbaris dan tidak boleh saling
mendahului satu dengan lainnya.
3. French
Service / Continental Service
a. Sistem
ini jarang dipakai di Banquet, tetapi di
Restoran Kelas Satu (High Class Restaurant)
banyak peminatnya.
Restoran Kelas Satu (High Class Restaurant)
banyak peminatnya.
b. Makanan
dimasak di depan tamu serta tamu dapat
memilih sendiri dengan menggunakan Gueridon.
memilih sendiri dengan menggunakan Gueridon.
c. Diperlukan
minimal dua waiter/waitress untuk
melayani setiap meja, dimana satu waiter/waitress
untuk memasak dan satu lagi untuk menyervicenya.
melayani setiap meja, dimana satu waiter/waitress
untuk memasak dan satu lagi untuk menyervicenya.
French Service |
4. English Service / Family Service
Disebut family service karena lebih sering dan
sangat cocok untuk acara keluarga.
a. Hidangan
untuk tamu semuanya ditaruh dekat
Tuan/Nyonya rumah.
Tuan/Nyonya rumah.
English Service |
c. Service
ini sudah tidak
banyak lagi dipergunakan
dalam bisnis karena
sangat merepotkan
tuan/nyonya rumah, tetapi
untuk acara tertentu
masih digunakan, seperti untuk acara Potong
Tumpeng, acara Kue Ulang Tahun serta acara
keluarga Thanks Giving Day di Amerika Serikat.
banyak lagi dipergunakan
dalam bisnis karena
sangat merepotkan
tuan/nyonya rumah, tetapi
untuk acara tertentu
masih digunakan, seperti untuk acara Potong
Tumpeng, acara Kue Ulang Tahun serta acara
keluarga Thanks Giving Day di Amerika Serikat.
- Buffet Service / Self Service / Prasmanan Service
Buffet |
cepat dimana tamu dapat
memilih sendiri makanan yang
disukainya.
2. Dalam jamuan kenegaraan
sistem tidak pernah dipakai.
sistem tidak pernah dipakai.
3. Banyak dijumpai di acara
Banquet, Wedding dan
lain-lainnya. Karena cepat
dan dapat melayani tamu
dalam jumlah besar dalam
waktu yang relatif singkat.
Banquet, Wedding dan
lain-lainnya. Karena cepat
dan dapat melayani tamu
dalam jumlah besar dalam
waktu yang relatif singkat.
4. Ada dua jenis Buffet, yakni
sebagai berikut.
sebagai berikut.
a. Straight
Line Buffet atau Buffet Komplit untuk
semua makanan yang dihidangkan.
semua makanan yang dihidangkan.
b. Scramble
System adalah lebih dari satu buffet,
berupa stand/gubug-gubug berisi satu jenis
makanan tertentu.
berupa stand/gubug-gubug berisi satu jenis
makanan tertentu.
- Dulang Service
1. Pada umumnya dipakai di Restoran Daerah atau
Restoran Indonesia.
2. Makanan ditata pada dulang dari piring-piring
yang berisi lauk pauk dengan dilengkapi service set. Cara ini merupakan cara
makan raja-raja zaman dahulu.
- Lazy Susan Service
1. Cara ini banyak dijumpai pada Restoran China
kelas satu.
2. Semua makanan yang dipesan oleh tamu disiapkan
pada piring/mangkok sesuai ketentuan yang berlaku di restoran itu, kemudian
ditaruh pada sebuah meja kecil yang ada piring di atas meja makan yang dapat
berputar/diputar, dilengkapi service set.
Lazy Susan |
4. Tamu mengambil sendiri makanan dari Lazy Susan
itu, memakai service set dan sekali-kali tidak dengan Sumpit yang dipakai untuk
memasukkan makanan ke mulut, tetapi dengan bagian lainnya.
- Padang Service
1. Cara ini umumnya ada di Restoran Padang.
2. Makanan ditaruh pada piring-piring kecil dan
diletakkan dimeja pemesan (lauk pauknya).
4. Dibayar sesuai lauk-pauk yang dikonsumsi saja.
- Cafetaria Service / Counter Service
1. Cara ini lazim dipakai di Fast Food Restaurant.
3. Tamu mengambil makanan pada Counter sedangkan di
ujung Counter harus membayarnya sesuai yang telah diambilnya.
- Tray Service
pengertian hygine, sanitasi dan penerapannya
A. Hygiene
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
Dalam industry makanan/catering, penerapan standar hgiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan.
B. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
Kesimpulan :
Jadi dalam hal ini sanitasi ditujukan kepada lingkungannya, sedangkan hygiene ditujukan kepada orangnya.
Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Hygiene : Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia.
Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita, misalnya:
- Mencegah penyakit menular
- Mencegah kecelakaan
- Mencegah timbulnya bau tidak sedap
- Menghindari pencemaran
- Mengurangi jumlah (presentase sakit)
- Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
D. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi
Ruang Lingkup Hygiene
Masalah hygiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan pada kegiatan pengolahan makanan masalah sanitasi dan hygiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan hidup bersih, bekerja bersih sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih pula.
Ruang lingkup hygiene meliputi:
Ruang Lingkup Sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antra perkantoran dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kegiatan sanitasi di hotel meliputi aspek sebagai berikut:
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
- Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
- Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
- Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
- Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
- Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
- Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
- Yang menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang menyangkut lingkungan (environment)
Dalam industry makanan/catering, penerapan standar hgiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan.
B. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
- Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
- Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
- Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
- Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission.
- Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Kesimpulan :
Jadi dalam hal ini sanitasi ditujukan kepada lingkungannya, sedangkan hygiene ditujukan kepada orangnya.
Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Hygiene : Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia.
Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita, misalnya:
- Mencegah penyakit menular
- Mencegah kecelakaan
- Mencegah timbulnya bau tidak sedap
- Menghindari pencemaran
- Mengurangi jumlah (presentase sakit)
- Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
D. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi
Ruang Lingkup Hygiene
Masalah hygiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan pada kegiatan pengolahan makanan masalah sanitasi dan hygiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan hidup bersih, bekerja bersih sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih pula.
Ruang lingkup hygiene meliputi:
- Hygiene perorangan
- Hygiene makanan dan minuman
Ruang Lingkup Sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antra perkantoran dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kegiatan sanitasi di hotel meliputi aspek sebagai berikut:
- Penyediaan air bersih/ air minum (water supply) Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas
- Pemanfaatan air
- Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air
- Cara pengolahan
- Cara pemeliharaan. - Pengolahan sampah (refuse disposal) Meliputi hal-hal berikut :
Cara/system pembuangan
Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara pemeliharaannya - Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation) Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- pengadaan bahan makanan/bahan baku
- Penyimpanan bahan makanan/bahan baku
- Pengolahan makanan
- Pengangkutan makanan
- Penyimpanan makanan
- Penyajian makanan - Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control)
Meliputi cara pengendalian vector - Kesehatan dan keselamatan kerja, Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Tempat/ruang kerja
- Pekerjaan
- Cara kerja
- Tenaga kerja/pekerja
(Penerapan Sanitasi Dan Hygiene Di Kitchen Hotel)
Dapur hotel merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah mengolah makanan atau memproduksi makanan. Dapur hotel memegang peranan yang tidak kalah penting dengan bagian-bagian lain yang ada di hotel Dapur juga merupakan salah satu departemen / bagian tersendiri dalam sebuah hotel berbintang karena itu dalam perencanaannya harus sangat matang, baik itu pencanaan, dan pengelolaannya karena dapur merupakan salah satu urat nadi dalam kegiatan operasional hotel yang mendatangkan profit bagi hotel tersebut.Maka dalam hal ini perencanaan kedepan dibidang F&B departement lebih di tekankan pada penerapan sanitasi dan hygiene di Kitchen hotel agar operasional dan produk makanan yang dihasilkan terjaga dengan baik.Hygiene peroranganDalam hal ini perlu ditekankan kepada juru masak agar selalu menjaga hygiene diri sendiri dalam hal ini petugas atau karyawan yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan makanan, baik sebelum, sedang dan sesudah bahan makanan diolah, sehingga makanan yang dihasilkanpun merupakan makanan yang aman, bebas dari pencemaran dan bakteri atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari rangkaian kegiatan tersebut.Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi karyawan tersebut. Menjaga hygiene perorangan berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh
.- hygiene makananBahan makanan yang dipergunakan dalam pengelolaan makanan sebagian besar berupa bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur, buah. Sedang bahan hewani berasal dari binatang seperti daging, unggas, ikan dan lain-lain. Bahan makanan hewani lebih mudah busuk/rusak jika dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak ditemukan teknik pengawetan bahan makanan sehingga dapat mempertahankan dan memperpannjang masa penyimpanan bahan makanan tersebut. Jadi penyimpanan bahan makanan juga harus diperhatikan agar saat bahan digunakan bahan tersebut masih dalam kondisi yang baik.- sanitasi dan hygiene tempat kerjaMenerapkan kepada juru masak agar pakaian kerja harus dalam kondisi bersih dan rapi, tidak menggunakan aksesoris secara berlebihan dan menggunakan pengharum badan yang baunya tidak terlalu tajam dan menyengat.saat akan menyajikan makanan, makanan terlebih dahulu kami periksa, untuk menghindari adanya kotoran seperti debu atau rambut pada makanan.- sanitasi dan hygiene barang dan peralatanSelain itu juga harus diterapkan kepada juru masak agar para juru masak selalu menjaga kebersihan dan kelengkapan barang-barang dan peralatan kitchen.
Jadi, setiap juru masak atau petugas yang berkaitan dengan kitchen harus dapat menjaga sanitasi dan hygiene area kitchen dan juga peralatan serta bahan makanan, gunanya agar produk yang dihasilkan bisa lebih higienies dan bersih dan secara otomatis akan meningkatkan mutu atau kualitas dari makanan tersebut.
Gambar Kitchen yang bersih
jenis set up table
Set Up atau tata letak Alat makan pada restoran
Ada beberapa tipe layanan restoran:
1. French style
2. Russian style
3. American service
4. English style
5. Tray service
6. Buffet service
7. Cafetaria service
Beberapa tipe menu:
1. Table d'Hote
2. A La Carte
3. Cylical Menu
4. Du Jour
5. Limited Menu
Beberapa macam dari 'Cutleries'/alat makan:
1. Knives
1.1 Dinner Knife
1.2 Dessert Knife
1.3 Steak Knife
1.4 Fish Knife
1.5 BnB Knife
2. Forks
2.1 Dinner Forks
2.2 Dessert Forks
2.3 Fish Fork
3. Spoon
3.1 Dinner Spoon
3.2 Dessert Spoon
3.3 Tea Spoon
3.4 Demitasse Spoon
3.5 Soup Spoon
Beberapa table set-up/tata letak peralatan makan
I. Basic Cover
Terdiri dari dinner knife, dinner fork, water goblet, tempat garam dan merica, asbak, serta vas bunga
Keterangan gambar:
1. Water Goblet
2. Salt Shaker
3. Pepper Shaker
4. Asbak
5. Vas Bunga
6. Dinner knife
7. Dinner fork
II. A La Carte Cover
Terdiri dari dinner knife, dinner fork, water goblet, tempat garam dan merica, asbak, serta vas bunga (Basica Cover) ditambah Soup Spoon B&B plate dan B&B knife.
Keterangan gambar:
1. Water Goblet
2. Salt Shaker
3. Pepper Shaker
4. Asbak
5. Vas Bunga
6. Dinner knife
7. Dinner fork
8. Soup spoon
9. B&B plate
10. B&B knife
III. Elaborate Cover
Terdiri dari dinner knife, dinner fork, water goblet, tempat garam dan merica, asbak, vas bunga, Soup Spoon, B&B plate dan B&B knife (A La Carte Cover)ditambah dessert spoon, dessert fork, dessert knife, dan dessert fork untuk makanan penutup (ada juga red whine dan white wine glass)
Keterangan gambar:
1. Water Goblet
2. Salt Shaker
3. Pepper Shaker
4. Asbak
5. Vas Bunga
6. Dinner knife
7. Dinner fork
8. Soup spoon
9. B&B plate
10. B&B knife
11. Dessert spoon
12. Dessert fork
13. Dessert knife
14. Dessert fork untuk makanan penutup
15. Red wine glass
16. White wine glass
Tata tertib waktu makan harus diperhatikan:
- Cara dan sikap duduk
- Napkin
- Urutan peralatan makanan
- Memegang gelas dan menghindarkan noda lipstik yang berlebihan pada gelas
- Penggunaan peralatan makan:
- Piring roti
- Cara makan soup
- Cara menggunakan pisau dan garpu
- Waktu mengiris makanan
- Waktu berbicara
- Selesai makan
skirting
Cara Memasang Skirting Meja Prasmanan
Dalam pelayanan Restoran dikenal istilah Buffet atau Prasmanan yaitu
metode pelayanan makanan dengan cara melayani sendiri (self service)
dimana makanan dan minuman sudah ditata rapi dan menarik sedemikian rupa
sehingga menarik tamu atau pengunjung Restoran untuk menikmatinya.
Disini yang akan kita ulas adalah bagaimana cara memasang skirting meja
prasmanan. Teknik ini sangat diperlukan oleh waiter dan waiteress saat
akan menyiapkan meja buffet atau meja prasmanan agar terlihat rapi dan
menarik.
1. Meja
Meja bisa berupa Square Table atau meja persegi dan Round Table atau
meja bundar. Pilih meja berbahan kayu dengan tekstur yang tidak terlalu
keras supaya mudah saat melakukan pemasangan dengan bantuan paku payung.
2. Paku Payung
Digunakan untuk mengkaitkan kain ke meja
3. Jarum Pentul
Jarum pentul diperlukan untuk mengkaitkan kain ke satu simpul ke simpul
kain yang lain saat pemasangan skirting untuk membuat bentuk yang rapi
dan menarik sesuai kreasi yang diinginkan.
4. Molton
Molton ialah kain yang bentuknya lebih kecil dari taplak meja (table
cloth), adapaun fungsi molton adalah untuk melindungi meja terhadap
panas sehingga tidak merusak warna atau plitur meja makan dan sekaligus
sebagai peredam suara yaitu untuk mengurangi bunyi piring dan alat-alat
penghidang lain pada waktu diletakkan di atas meja.
5. Taplak Meja
Gunakan taplak meja yang bersih dan berwarna sejuk atau cerah, misalnya kuning gading atau hijau muda.
6. Skirting
Skirting adalah kain yang berfungsi untuk menutup kaki meja makan agar
terlihat indah. Pilihlah warna skirting yang cocok atau padu padan
dengan warna taplak meja yang akan digunakan.
Setelah semua bahan disiapkan, dilanjutkan dengan memasang skirting meja prasmanan sebagai berikut :
1. Pasanglah Molton
2. Pasang Taplak Meja
3. Pasang Skirting mulai dari satu sudut meja, bebas dari sudut mana
saja. Tancapkan paku payung untuk menguatkan posisinya. Setelan itu
sambungkan dengan sudut meja yang lain dan tancapkan lagi paku payung
untuk menguatkan posisinya. Lakukan ke semua sudut meja sampai semua
meja terbungkus rapi dengan skirting. Tambahkan paku payung di beberapa
titik untuk menguatkan posisi skirting agar skirting tidak jatuh atau
melorot ke bawah.
4. Jaga jarak ujung skirting dengan lantai, jangan sampai ujung kain menyentuh lantai.
5. Pastikan semua kaki meja tertutupi dengan baik oleh skirting.
6. Buatlah lipatan yang menarik dengan bantuan jarum pentul sesuai dengan kreasi yang diinginkan
7. Selesai.
florist
Teknik Merangkai Bunga Segar
Merangkai bunga memang pekerjaan yang tidak mudah, karena diperlukan sentuhan seni yang tidak semua orang memilikinya. Tapi Anda bisa belajar dan mengasah kemampuan dengan terus berlatih membuat berbagai jenis rangkaian bunga. Jika Anda masih pemula dalam hal merangkai bunga, cobalah untuk menggunakan teknik-teknik dasar dalam merangkai bunga berikut ini.Merangkai Bunga dengan Menggunakan Teknik Basing
Dalam membuat rangkaian bunga istilah basing biasa digunakan untuk tujuan memberikan sebuah penekanan rangkaian bunga dari bagian bawah. Dengan menggunakan teknik ini rangkaian bunga lebih menitikberatkan pada bagian-bagian bunga yang meliputi tekstur warna, bentuk, dimensi dan juga keseimbangan visual yang sama-sama ditata dengan sedemikian rupa untuk mendapatkan sebuah rangkaian bunga yang harmonis.Merangkai Bunga dengan Teknik Layering
Teknik selanjutnya dalam membuat rangkaian bunga adalah teknik layering atau biasa disebut dengan istilah stacking. Layering merupakan bagian dari basing yaitu dengan membuat rangkaian daun terlihat apik dengan menyusun daun bunga mulai dari ukuran terkecil sampai ukuran terbesar dengan mengatur gradasi warna yang serasi dan artistik.Terracing Teknik Sederhana Untuk Merangkai Bunga
Apakah Anda pernah tahu tentang konsep terasering persawahan yang memiliki beberapa undakan? Ya, konsep dari teknik terracing sebenarnya mirip dengan konsep terasering. Secara mudahnya teknik Terracing digunakan untuk menyusun rangkaian bunga secara bertingkat. Cara menyusunnya bisa dilakukan mulai dari bunga yang memiliki ukuran kecil pada bagian atas dan bunga yang ukuran besar pada ukuran bawah.Merangkai Bunga dengan Teknik Pave
Teknik keempat yang digunakan untuk merangkai bunga adalah teknik Pave. Teknik ini dilakukan dengan cara membentuk sebuah rangkaian bunga secara melingkar yang kemudian diisi dengan bunga yang sejenis yang memiliki ukuran yang tidak terlalu besar. Pada teknik ini Anda bisa menggunakan beberapa warna bunga yang cantik seperti Krisan, tetapi tetap kelompokan warna agar tidak tercampur menjadi satu.Merangkai Bunga dengan Teknik Clustering
Teknik clustering banyak diterapkan pada hand bouquet yang biasa dibawa oleh pengantin wanita, yaitu merapatkan sebuah rangkaian bunga sehingga terlihat padat. Teknik ini biasanya menonjolkan keindahan dari warna bunga karena penataannya yang sederhana dan rapat.Hemm…. pasti sudah tidak sabar untuk mencoba membuat rangkaian bunga hasil dari kreativitas Anda sendiri. Untuk mendapatkan rangkaian bunga yang terbaik Anda bisa menggabungkan beberapa teknik diatas. Selain itu Jangan lupa untuk mengisi vas bunga Anda dengan air dan meletakan di ruangan yang memiliki udara sejuk, tujuannya tentu untuk menjaga kesegaran bunga agar tetap cantik.
bentuk lipatan napkin
Lipatan Napkin dan Cara Membuatnya
- Lipatan Pocket atau Saku
- Lipatan Kipas atau Accordion
- Lipatan Tulip
- Lipatan Klasik
- Lipatan Peacock atau Merak
- Lipatan Snowflake atau Salju
- Lipatan Ring
- Lipatan Cock Com / Bird of Paradise atau Burung dari Surga
Ada dua jenis bahan napkin, yaitu napkin yang berbahan dasar kertas dan napkin yang berbahan dasar kain.Namun, kebanyakan restoran menggunakan napkin yang berbahan dasar kain.
Kedua jenis napkin tersebut sebenarnya tidak memiliki perbedaan dari segi fungsional, hanya saja napkin berbahan dasar kertas memang dimaksudkan untuk penggunaan sekali pakai. Napkin berbahan dasar kertas ini memang dari segi pembiayaan lebih cenderung murah, namun sebenarnya dari sisi jangka panjang, napkin kain lebih efisien untuk total cost atau pembiayaan yang diperlukan. Selain itu, prestige dari napkin kertas kurang begitu tinggi sehingga restoran bonafit sangat jarang atau mungkin tidak pernah menggunakan napkin berbahan dsar kertas ini.
Berbeda halnya dengan napkin berbahan dasar kertas, napkin yang terbuat dari kain memiliki beberapa kelebihan. Meskipun mahal, napkin berbahan kain ini lebih bagus ketika dilipat karena kain yang dilipat akan kelihatan lebih lembut dan lebih artistik.
Sedikit tips dalam hal lipatan napkin ini. Setrika napkin dengan menggunakan sedikit kanji. Hal ini ditujukan untuk membuat napkin mudah dilipat dengan jari dan mudah ditegakkan.
Dalam hal penyimpanan. Ketika selesai dibersihkan, napkin kain sebaiknya disimpan dalam keadaan tidak terlipat atau dengan sedikit lipatan saja, misalnya lipatan miring untuk menghemat ruang penyimpanan. Dengan penyimpanan yang seperti ini, napkin akan lebih mudah untuk dilipat dengan berbagai macam bentuk ketika akan digunakan lagi.
cara membuatnya
Lipatan Pocket atau Saku
Lipatan napkin pocket atau saku ini biasanya digunakan ketika piknik atau bertamasya. Napkin kertas ataupun napkin berbahan dasar kain bisa digunakan untuk membentuk lipatan ini.1. Pertama-tama, lipat napkin dua kali dengan cara napkin dilipat menjadi dua, kemudian di lipat lagi.
2. Setelah membentuk seperti gambar, gulung lapisan pertama dari lipatan napkin samai kebagian tengah. Gulungan tidak harus membentuk silinder, tapi bisa dibentuk dengan melipat beberapa kali hingga sampai ke bagian tengah.
3. Setelah tergulung, balik napkin kemudian lipatlah sisi kiri napkin ke bagian tengah. Lakukan hal yang sama dengan bagian kanan napkin.
4. Setelah kedua sisi napkin terlipat dengan rapi, balik posisi napkin dan sekarang terdapat tempat di bagian depan napkin yang bisa digunakan untuk memasukkan sendok, garpu maupun peralatan makan lainnya. Lipatan ini sangat cocok untuk digunakan ketika sedang jalan-jalan dan berencana makan di suasana terbuka.
Lipatan Kipas atau Accordion
Untuk lipatan napkin kipas ini, pertama-tama setrika terlebih dahulu napkin yang akan digunakan dengan ditaburkan sedikit kanji. Ini dilakukan agar napkin dapat lebih kaku ketika dibentuk.Jika anda pernah membuat origami kipas dengan menggunakan kertas, maka untuk lipatan napkin berbentuk kipas ini juga menggunakan prinsip origami tersebut.
1. Mulai lipatan dari sisi napkin lalu lipat sedikit demi sedikit (jangan terlalu besar atau terlalu kecil) hingga lipatan sampai ke ujung napking yang satunya.
2. Setelah semuanya terlipat, rapatkan lipatannya dan kemudian dalam posisi memanjang, lipat napkin menjadi dua.
3. Bagian ujung lipatan kemudian bisa dimasukkan ke cincin napkin atau cincin dekorasi agar lipatan tidak terurai kembali.
Lipatan Tulip
Lipatan tulip ini juga memerlukan napkin kain yang sudah disetrika dengan taburan kanji.
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melipat napkin menjadi dua. Sedikit berbeda dengan lipatan napkin pocket seperti yang sudah dipelajari di atas, lipatan napkin untuk jenis ini harus membentuk segitiga. Oleh karenanya gunakanlah napkin bujur sangkar. Kemudian posisikan bagian terbuka dari lipatan napkin berbentuk segitiga ini dibagian atas.
2. Setelah berada pada posisi yang sesuai seperti yang ada di gambar, lipat bagian kiri bawah ke arah bagian terbuka yang berada di atas.
3. Lakukan hal yang sama untuk bagian kanan bawah napkin ini.
4. Setelah kedua bagian terlipat rapi, lipat kembali bagian sisi kiri bawah napkin ke arah tengah. Lihat gambar.
5. Lakukan hal yang sama untuk bagian kanan bawah napkin.
6. Setelah kedua bagian terlipat, balik napkin kemudian ambil sisi kanan napkin dan lipat ke arah sisi kiri, sehingga napkin terbentuk menjadi seperti gambar. Ingat bagian lipatan harus berada di luar, jika terbalik, maka napkin tidak akan terbentuk.
7. Setelah terlipat, tegakkan napkin dan buka sisi-sisi yang terlipat, lalu rapikan sehingga menjadi seperti gambar.
Lipatan Klasik
1. Lipatan awal napkin ini mirip dengan lipatan tulip seperti di atas. Lipat napkin menjadi 2 bagian sehingga berbentuk segitiga. Posisikan bagian terbuka dari lipatan napkin di atas, lalu ambil bagian terbukanya dan lipat kebawah sehingga membentuk segitiga kecil terbalik.
2. Putar posisi napkin 180 derajat hingga seperti gambar.
3. Lipat ujung kiri napkin hingga bagian tengah ke arah bawah.
4. Lakukan hal yang sama dengan ujung bagian kanan, hingga membentuk ketupat.
5. Lipat bagian kiri bawah napkin ke arah atas bagian belakang. Lihat gambar
6. Lakukan hal yang sama dengan ujung kanan bawah.
7. Tegakkan napkin dengan cara melipat napkin tersebut menjadi dua bagian, dan napkin siap diletakkan di atas piring kosong sebagai salah satu dekorasi table setting.
Lipatan Peacock atau Merak
Lipatan peacock atau merak memerlukan napkin yang sudah disetrika dengan sedikit taburan kanji serta sebuah gelas, bisa juga digunakan water goblet sebagai tempat meletakkan napkin.1. Langkah pertama ialah dengan melipat napkin secara diagonal hingga membentuk segitiga. Setelah itu, possikan bagian segitiga yang terbuka di atas dan lipat sisi kanan hingga ke tengah napkin.
2. Lipat juga sisi kiri ke bagian tengah napkin. Berikan sedikit tekanan ke napkin agar lipatan menjadi rapi.
3. Setelah kedua bagian terlipat dengan rapi, lipat ujung bawah dari napkin sampai tepat ke bagian tengah, sehingga menyentuh sisi kiri dan kanan dari lipatan napkin sebelumnya.
4. Setelah itu, ambil ujung dari lipatan bagian bawah napkin dan lipat kebawah. Ujung yang dilipat ini kira-kira 2 – 3 centimeter atau sesuaikan dengan ukuran napkin.
5. Setelah lipatan membentuk kepala, lipat kembali napkin menjadi dua dengan bagian tengahnya adalah kepala dari merak tersebut. Lihat gambar.
6. Setelah terlipat dengan rapi, perlahan-lahan tempatkan badan merak yang terbuat dari napkin tersebut ke dalam gelas atau water goblet.
7. Rapikan posisinya dan buat seanggung mungkin, dan napkin siap dijadikan dekorasi untuk table setting.
Lipatan Snowflake atau Salju
Napkin yang akan dibentuk dengan lipatan snowflake harus disetrika dengan menggunakan sedikit taburan kanji agar lebih mudah dibentuk. Sebenarnya lipatan napkin ini menggunakan prinsip origami yang mungkin sudah pernah anda praktekkan sebelumnya. Jadi langsung saja lihat bagaimana cara melipat napkin berbentuk salju ini.1. Pertama-tama lebarkan napkin di atas meja tanpa dilipat, dan posisikan bagian ujung dari napkin berada di atas sehingga bentuknya menyerupai layangan. Setelah berada pada posisi yang benar, lipat kedua ujung napkin bagian atas dan bawah ke arah tengah.
2. Lakukan hal yang sama untuk ujung napkin bagian kiri dan kanan.
3. Setelah semua ujungnya terlipat ke arah tengah dengan rapi, secara perlahan-lahan balik napkin. Cara agar napkin tidak berantakan ketika dibalik adalah dengan memegang bagian tengah tepat di pertemuan ujung-ujung lipatan napkin.
4. Setelah napkin berhasil dibalik, lipat kembali semua ujung-ujung napkin sama seperti langkah sebelumnya.
5. Balik kembali napkin tersebut.
6. Lipat kembali semua sisinya ke arah tengah.
7. Terakhir tinggal tarik semua sisinya keluar seperti membua origami kertas, dan napkin pun akan membentuk seperti salju.
Lipatan Ring
1. Lipat napkin menjadi segi empat, kemudian posisikan bagian ujung napkin berada di atas hingga membentuk layangan.
2. Ambil bagian sisi kiri napkin dan gulung berbentuk silinder hingga ke tengah napkin. Gulung juga bagian kanan napkin sampai ke tengah.
3. Setelah tergulung, masukkan napkin ke dalam cincin napkin atau cincin dekorasi dan posisikan sisi yang terdapat pertemuan antara gulungan sisi kiri dan kanan napkin di atas. Dan napkin siap dipakai.
Lipatan Cock Com / Bird of Paradise atau Burung dari Surga
Untuk melipat napkin dengan bentuk burung dari surga ini, diperlukan napkin yang telah disetrika dengan taburan sedikit kanji agar napkin lebih kaku dan mudah dibentuk.1. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah dengan melipat napkin menjadi berbentuk segiempat kemudian posisikan ujung lipatan yang terbuka ke bagian bawah napkin.
2. Lipat semua ujung napkin yang terbuka ke arah atas sehingga membentuk segitiga sama kaki.
3. Ambil sisi kanan napkin dan lipat ke arah tengah. Berikan sedkit tekanan dengan jari agar lipatan napkin lebih rapi.
4. Lipat juga sisi kiri napkin ke bagian tengah napkin.
5. Setelah kedua sisi terlipat dengan rapi, maka lipat sisi bawah yang terbentuk ke bagian belakang napkin.
6. Lipat semua bagian bawah napkin tersebut dan rapika dengan cara ditekan.
7. Tegakkan napkin dan buka sedikit bagian atasnya.
8. Pegang bagian ujung napkin yang terlihat dari atas dan tariklah satu persatu lapisan hingga sekitar 20-45 derajat.
Langganan:
Postingan (Atom)